Tidak terasa sebentar lagi kita akan memperingati Hari Raya Idul Adha. Hari yang diperingati berdasarkan peristiwa agung ribuan tahun silam. Ya kita semua tahu peristiwa disampaikannya wahyu Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya, Ismail AS. Semua rangkaian kejadian yang mengiringi peristiwa tersebut hari ini dinapaktilasi oleh sekitar 2 juta umat muslim di seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji. Semua ritual ibadah haji sebagian besar memang berdasarkan apa yang telah Ibrahim AS dan Ismail AS kerjakan di masa lalu.
Saya di sini tidak akan membahas prosesi ibadah haji, ataupun prosesi penyembelihan Ismail AS yang kemudian oleh Allah SWT diganti menjadi seekor gibas (semacam domba). Wallahu a'lam. Peristiwa yang kemudian menjadi sebuah ritual ibadah yang dinamakan qurban. Saya hanya ingin menyinggung sebuah hikmah yang mungkin belum kita sadari. Yaitu betapa demokratisnya Ibrahim AS.
Seperti diceritakan dalam Al- Qur'an Surat Ass Shaffat(37) ayat 102.
" Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata : Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah pendapatmu!. Ia menjawab : Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". 'Maka fikirkanlah pendapatmu' sebuah ucapan yang sangat demokratis yang diucapkan manusia sekaliber Ibrahim AS. Beliau meminta pendapat anaknya mengenai wahyu yang baru saja diturunkan oleh Allah SWT. Jadi pantaskah kita bersikap otoriter kepada anak kita dan memaksakan kehendak kita kepada mereka? Sebuah hikmah Idul Adha yang perlu kita renungkan bersama. Paling tidak nilai dari ayat di atas membuka cakrawala pandang dalam diri kita. Mengajak kita berpikir ulang, bahwa anak kita adalah mitra kita. Bukan objek dari ambisi-ambisi kita. Betapa indahnya...
Oya, kami segenap pengelola, dewan guru, murid-murid, dan wali murid PAUD Laskar Semut Citra Raya Tangerang, mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1429 H. Semoga keikhlasan Ibrahim AS dan Ismail AS menjadi teladan dalam kita melangkah. Merayakan hidup dengan cinta. Seperti cinta mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar